Hulurkan tangan mu, bersama kita membina semula
Hentikanlah hapuskanlah (2x)
Titisan air mata, yang jatuh kebumi
Tersirat seribu erti
Hanya kelembutan jari mu yang menutup melindungimu
Diruangi mengusap rambutmu
Ibarat ibu yang kau peluk
Tapi sampai bilakah ia kan jadi temanmu
Dengarlah hati yang selama ini yang ku cari
Masih tiada penganti
Bila ohh bila,
Bilakah ia kan berakhir, bilakah ia kan terhenti
Bukan tak tahu ada udang sebalik batu, siapa lagi kalu bukan ……. si mata Satu
Satu persatu hak asasi ku akan dicatu, tak perasan
Kerana duniawi sangat mencandu
Jadi aku buat apa saja yang ku mampu
Sepatah wiridku sepitih wang saku,
Dan namamu selalu terbang dari lidahku
Dengan doa bila dunia mundur rumahku terus maju
Dirimu ibarat sehelai kain putih yang hanyut dipadang tandus
Tiada bedanya kau umpama dahan yang sedang merentung
Kehangatan mengalir dari umbunmu bak setitis salju
Oh tuhan kurniakanlah damai dan petunjuk mu
Damai hati, yang selama ini ku cari, masih tiada penganti
Bila oh bila
Bilakah ia kan berakhir bilakan ia kah berhenti
Kenapa mengapa
Rencana bencana mereka mereka mereka
Melimpah- melimpah darah dibumi ambia, bedilan keganasan membuta usia
Yatim piatu bangsa lenyap waris-warisnya
Bidang ke bidang bala menjala telanjang negara
Terpampang jelas tertera diwayang mata-mata kita yang berkaca
Terasa kesakitan keperitan hidup yang tak lena
Nyah kau dari bumi ku
Nyah kau dari belenggu
Yang menghantui hidup, tidur yang tak pernah lena
Sepanjang kau berada, tak henti-henti kau menelan darah yang mengalir dibumi mereka sendiri
Laungkan kedamaian, laungkan
Damai hati yang selama ini kucari masih tiada penganti
Bila ohh bila,
Bilakah ia kan berakhir bilakah ia kan berhenti
Hulurkan tangan mu, bersama kita membina semula
Berikan kasih dan sayang mu iringkan doa-doa
Hentikanlah, hapuskanlah,hentikanlah, hapuskanlah
0 ulasan:
Catat Ulasan